Bantal Basah

malam rebah
air tumpah
mata sembab

diam menunggu
tanpa tanya
tanpa cemas

menyerap diam
menyimpan rintih
merekam hening

tak mengeluh
tak bertanya
hanya lemas

basah peluk
kering perih
bisu waktu

bau garam
luka lama
masih hangat

sisi pipi
bekas jejak
nyaris hilang

kadang peluk
kadang tusuk
kadang reda

bantal tahu
saat runtuh
dan bangkit

bukan pahlawan
tapi teman
tanpa janji

basah hari
kering nanti
ulang lagi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari 2 — Satu Tempat yang Membekas di Hati

Halo, Ini Aku

Hari 1 - Mengapa aku menulis