Hari 17 - Awal Cahaya


Perjalanan ini mulai terasa berbeda. Setelah sekian lama berlarian tanpa arah, akhirnya aku merasakan cahaya kecil yang perlahan menyinari jalan yang kutempuh. Bukan cahaya yang besar atau mencolok, tapi cukup untuk membuatku merasa lebih hidup dan lebih tenang. Aku mulai menyadari bahwa setiap langkah kecil yang kutempuh adalah bagian dari perjalanan pulang menuju diri sendiri.

Perjalanan pulang menuju diri sendiri itu seperti pulang ke rumah setelah lama berkelana—menemukan kembali senyum yang sempat hilang dan merayakan setiap langkah kecil yang membawa kita lebih dekat pada kebahagiaan

Mungkin aku sudah terlalu lama mencari di luar sana—mencari arti kebahagiaan atau kedamaian yang seharusnya sudah ada di dalam diri. Namun, setelah melewati banyak liku, aku baru menyadari bahwa semua yang aku butuhkan ada di sini, dalam diri ini.

Aku tak lagi terjebak dalam keraguan atau kekhawatiran yang dulu sering menghalangi langkahku. Aku belajar untuk menikmati proses, untuk bisa tersenyum meski tak semua hal berjalan sesuai rencana. Musik, yang dulu aku dengarkan hanya untuk melupakan, kini menjadi cara yang menyenangkan untuk menyambut diri sendiri, menikmati setiap detiknya.

Kadang, pulang ke diri sendiri itu bukan soal mencari, tapi lebih tentang merayakan semua yang telah kita pelajari dan nikmati sepanjang jalan.

Hari-hari ini, aku merasa lebih ringan, lebih bebas. Tak ada lagi tekanan untuk menjadi sempurna. Setiap langkah kecil terasa seperti kemenangan. Mungkin cahaya yang kutemukan belum begitu terang, tetapi cukup untuk memberi arah dan rasa nyaman. Aku tahu, perjalanan ini baru dimulai, dan aku tak perlu terburu-buru. Aku akan terus berjalan, menikmati setiap langkah yang membawa aku pulang ke diri sendiri.

Dan akhirnya, aku sampai di titik ini—bukan garis akhir, tapi tempat yang cukup nyaman untuk berhenti sejenak dan tersenyum. Aku nggak punya semua jawaban, tapi aku punya semangat untuk terus melangkah. Aku tahu sekarang, hidup nggak harus selalu sempurna untuk bisa dinikmati.

Perjalananku masih panjang, tapi setidaknya aku sudah menemukan teman perjalanan terbaik: diriku sendiri. Dan dengan itu saja, hari-hari ke depan terasa jauh lebih bersinar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari 2 — Satu Tempat yang Membekas di Hati

Halo, Ini Aku

Hari 1 - Mengapa aku menulis