Pewaris Atau Perintis?
Tulisan ini lahir dari ruang dengar dan diam, setelah menyimak sebuah podcast tentang pewaris dan perintis—sebuah refleksi tentang bentuk cinta yang tak selalu memiliki peta, namun tetap layak dijalani. --- Beberapa waktu lalu, sebuah podcast membuka ruang renung dalam benak saya. Topiknya sederhana: tentang pewaris dan perintis. Namun, dalam kesederhanaannya, ia mengetuk sisi kehidupan yang jarang dibicarakan— tentang menjadi pasangan hidup tanpa anak sebagai pengikat arah. Di banyak rumah, kehadiran anak adalah benang merah yang menyatukan dua insan dalam satu sistem kerja sama. Tanpa perlu banyak diskusi, hadir kewajiban yang mengikat, peran yang otomatis terbentuk, dan tujuan yang secara alami terarah. Suami menjadi ayah. Istri menjadi ibu. Dan cinta pun menemukan jalannya di sela-sela rutinitas membesarkan masa depan. Namun, bagaimana jika rumah itu sunyi? Tanpa tangis bayi, tanpa jadwal antar-jemput sekolah, tanpa daftar kebutuhan yang menuntut dipenuhi? Yang tersisa hanyalah dua...